Temui Saya di Facebook

Kehidupan di dalam Buku



Aku selalu kagum dengan penulis, terutama penulis novel. Sudah berulang kali aku dibuat seolah – olah masuk menjadi tokoh utama dalam sebuah Novel. Untaian kata –kata dari setiap tulisan mereka seolah – olah kualami sendiri. Sejenak, aku seperti menjalani hidup seperti alur yang ada di cerita yang mereka tulis.
Seperti akhir – akhir ini, karena kesibukan datang bertubi – tubi, penat yang mencapai tingkat kronis, dari pada aku membentur - benturkan kepala tembok, akhirnya aku buka buku yang baru kupinjam dari temanku ini dan kubaca isinya. Melalui kata – kata yang terangkai dalam buku ini, seolah – olah aku pernah hidup di daerah yang bernama Maninjau. Gambaranku tentang kampung yang bernama Maninjau semuanya kudapat dari kata – kata yang terangkum dalam buku yang sekarang ada di sampingku ini. Maninjau terasa tidak asing bagiku.

Kenyataannya, sama sekali tubuh ini pernah singgah di Maninjau. Hanya pengalaman batin saja, melalui rangkaian huruf, aku merasa pernah bermain di sebuah danau di sana, tidur – tiduran di sebuah batu hitam sebesar mobil, merasa pernah hidup di tempat yang jauh dari tempatku sekarang berada.

Kemudian seolah aku merantau jauh dari Maninjau ke Bandung. Hidup penuh perjuangan menghadapi cobaan tak berkesudahan di kota Kembang. Memperjuangkan mimpi yang kian menjauh. Kemudian meningkatkan kadar usaha di atas kadar rata – rata orang lain. Bersabar, hingga mimpi itu benar – benar terkejar.

Sekarang di kamarku yang sempit ini, seolah – olah aku sedang terdampar di sebuah negara di timur tengah. Menghirup udara pagi di gurun, melihat rumah – rumahnya yang berbentuk kubus dan balok berwarna coklat kekuning – kuningan. Menyusuri jalan – jalannya memakai pakaian yang longgar dan panjang, menutupi kepala dan wajah karena sesekali angin bertiup kencang. Takut mata ini kemasukan pasir gurun. Setelah cukup siang seolah –olah aku beristirahat sejenak di bawah pohon kurma. Mengeluarkan botol air minum, kemudian meneguknya samapi habis karena dahaga yang berlebih. Sungguh aku seolah baru saja mengelilingi dunia.

Melalui tulisan, kita bisa membagi pengalaman kita pada orang lain. Masih tersimpan impian empat tahun lalu, ingin rasanya bisa menulis seperti mereka. Membagi kisah hidup untuk diambil semangat dan hikmahnya. Semoga perjalanan hidupku ini layak untuk dikisahkan dalam sebuah buku


25 juni 2013. 11: 48 AM
Tegal, di atas ‘pulau peristirahatan’
di tengah ‘samudra nikmat tiada tara’

Post a Comment

0 Comments