Temui Saya di Facebook

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Kegiatan belajar tidak terjadi begitu saja tanpa ada faktor yang mempengaruhinya.Faktor yang mempengaruhi belajar meliputi faktor yang berasal dari dalam diri siswa (intern) dan faktor yang berasal dari luar (ekstern) (Saefulloh, 2012). Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu:  

A. Faktor Internal
1). Faktor Jasmaniah
a). Faktor Kesehatan
Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah dan kurang bersemangat dalam belajar.


b). Fungsi Jasmani/Fisiologis
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat mememgaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.Jika seseorang mengalami cacat tubuh maka hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus.

2). Faktor Psikologis
a). Inteligensi
Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk  menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu meraih sukses dalam belajar.

b). Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari. Jika bahan pelajaran tidak menjadi bahan perhatian siswa, maka akan timbul kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
c). Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

d). Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. 

e). Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar yang dimiliki sejak lahir.

f). Motif
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau menunjang belajar.

g). Kematangan
Kematanganadalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kegiatan mengajarkan sesuatu baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkan, potensi-potensi jasmani, dan ruhaninya telah matang.

h). Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaanuntuk memberi repon atau bereaksi.Kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

3). Faktor Kelelahan
Kelelahan itu mempengaruhi belajar.Agar siswa dapat belajar dengan baik harus menghindarijangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.

4). Faktor Latihan dan Ulangan 
Dengan rajin berlatih, sering melakukan hal yang berulang-ulang, kecakapan, dan pengetahuan yang dimiliki menjadi semakin dikuasai dan mendalam.

B. Faktor-Faktor Eksternal
1). Lingkungan sosial
a). Faktor Keluarga
(1). Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama.

(2). Relasi Antar Anggota Keluarga
Relasi antar anggota keluarga terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak.

(3). Suasana Rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar.Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram karena hal tersebut anak dapat belajar dengan baik.

(4). Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar.

(5). Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar.Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar(Slameto: 2010).

b). Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup guru, cara mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pelajaran, dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, peralatan dan perlengkapan belajar, dan tugas rumah.

c). Faktor Masyarakat
Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa.Kondisi masyarakat yang memiliki masyarakat terpelajar memberikan pengaruh positif terhadap siswa sehingga dapat belajar dengan baik (Slameto 2010: 69-72).

2). Lingkungan Nonsosial 
Syah (2003) dalam Baharuddin (2010: 27-28), menjelaskan bahwa faktor lingkungan nonsosial yang dapat memengaruhi belajar yaitu sebagai berikut:
a). Lingkungan Alamiah
Lingkungan alamiah meliputi kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah merupakan faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.

b). Faktor Instrumental
Faktor instrumental yaitu perangkat belajar yang terdiri dari hardware (gedung sekolah alat-alat belajar fasilitas belajar, lapangan, dan lain sebagainya) dan software (kurikulum, peraturan, buku, silabus, dan lain-lain.

c). Faktor Materi Pelajaran
Faktor materi pelajaran hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Oleh karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
Menurut Hamalik (2009: 32-33), belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional berupa: (1) Faktor kegiatan, penggunaan, dan ulangan; (2) Belajar memerlukan latihan; (3) Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya; (4) Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya; (5) faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar; (6) Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar; (7) Faktor kesiapan belajar; (8) Faktor minat dan usaha; (9) Faktor-faktor fisiologis; (10) Faktor Intelegensi.
Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa baik internal maupun eksternal agar tercipta pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa serta tujuan pembelajaran pun dapat tercapai dengan baik.

Post a Comment

0 Comments