Temui Saya di Facebook

Pengertian Belajar dan Pembelajaran Menurut Para Ahli

A. Pengertian Belajar
Setiap manusia akan mengalami suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan, yang disebut belajar. Sesuai pendapat Suprijono (2010:3) belajar merupakan proses mendapatkan pengetahuan,  dimana guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak- banyaknya kepada peserta didik. Sejalan Sardiman (2011:20) belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengarkan, dan meniru. Belajar akan lebih baik jika si subjek belajar mengalami atau melakukannya.

Menurut Hamalik (2011:36) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, suatu proses, kegiatan, dan perubahan kelakuan. Sesuai pendapat Baharuddin (2008:11) belajar merupakan proses untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Sedangkan Daryanto (2010:2) belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan melalui pengalaman sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. 

Rifa’i (2009:82) mengemukakan belajar  merupakan proses penting perubahan perilaku setiap orang yang mencakup perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan persepsi seseorang. Kemudian Hamalik (2011:48-50) mengungkapkan ciri-ciri belajar: 
  1. Belajar bukan terjadi secara wajar, memerlukan proses latihan 
  2. Belajar dapat berupa perubahan fisik dan mental 
  3. Hasil belajar sifatnya relatif permanen 

Dari  beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan, memperoleh perubahan tingkah laku, penampilan, yang bertujuan untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Kegiatan belajar seperti membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, berinteraksi dengan alam sekitar.

B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata ”instruction” yang dalam bahasa yunani disebut instructus yang berarti menyampaikan pikiran. Menurut Gagne dan Briggs, pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung ter-jadinya proses belajar pada siswa yang bersifat internal (Warsito 2008:266). Sedangkan menurut aliran behavioristik pembelajaran merupakan usaha guru untuk membentuk tingkah laku yang diiginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru mem-berikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari. Adapun humanistik mendiskripsikan  pembelajar-an sebagai upaya memberikan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya (Hamdani 2011:23).

Menurut Suprijono (2011: 13) Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Perbedaan esensiil istilah ini dengan pengajaran pada tindak ajar. Pada pengajaran guru mengajar, siswa belajar, sementara pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadi pembelajaran. Guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah menyediakan fasilitas belajar bagi siswanya untuk mempelajarinya. Jadi, subjek pembelajaran adalah siswa. Pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran merupakan proses organic dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran.

Menurut Mudhofir (1987) pada garis besarnya ada empat pola pembelajaran. Pertama, pola pembelajaran guru dengan siswa tanpa menggunakan alat bantu atau bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga. Pola pembelajaran ini sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengingat bahan pembelajaran dan menyampaikan bahan tersebut secara lisan kepada siswa. Kedua, pola (guru dan alat bantu) dengan siswa. Pada pola pembelajaran ini guru sudah dibantu oleh ber-bagai bahan pembelajaran yang disebut alat peraga pembelajaran dalam men-jelaskan dan meragakan suatu pesan yang bersifat abstrak. Ketiga pola (guru) dan (media) dengan siswa. Pola pembelajaran ini sudah mempertimbangkan keterbatasan guru, yang tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber belajar. Guru dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran sebagai sumber belajar yang dapat menggantikan guru dalam pembelajaran. Jadi pola ini pola pembelajaran bergantian antara guru dan media dalam berinteraksi dengan siswa. Konsekuensi pola pembelajaran ini adalah harus disiapkan bahan pembelajaran yang dapat diguna-kan dalam pembelajaran. Dan keempat, pola media dengan siswa atau pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau bahan pembelajaran yang disiapkan (Sidiq  2008:9).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai pengertian pembelajaran, maka penulis menarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah suatu peristiwa atau kegiatan dimana didalamnya terjadi saling interaksi dan komunikasi antara guru dengan siswa sehingga menimbulkan dialog interaktif diantara keduanya, dalam kegiatan ini seorang guru berupaya untuk menyampaikan suatu materi kepada siswanya dengan menggunakan media atau pun fasilitas yang ada dan mengorganisirnya secara sedemikian rupa dalam suatu lingkungan tertentu sehingga tercapailah tujuan dari pembelajaran itu sendiri.

Post a Comment

0 Comments