Temui Saya di Facebook

Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, mengandung unsur bermain yang bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung penguatan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran model kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama,persaingan sehat dan keterlibatan siswa dalam belajar.

Menurut slavin (2010, 166:167) terdapat lima komponen utama dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu :
(1)   Presentasi kelas atau pengamatan langsung
             Presentasi kelas digunakan guru untuk memperkenalkan materi pelajaran dengan pengajaran langsung atau diskusi ataupun presentasi audiovisual. Guru membagi kelompok siswa serta menyebutkan konsep-konsep yang harus dipelajari, memberikan cerita singkat untuk pendahuluan mengenai materi yang akan diajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan presentasi kelas dengan pembelajaran biasa adalah presentasi kelas difokuskan pada unit TGT, hal ini mengandung arti bahwa siswa harus memberikan perhatian penuh pada saat presentasi kelas karena akan sangat membantu mereka  menjawab soal-soal pada saat kompetisi dalam permainan berlangsung.
(2)   Belajar Kelompok
      Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya dalam kompetisi yang akan dilakukan dalam sebuah permainan. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Pembelajaran tim sering melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Pada model pembelajaran Teams Games Tournament ini poin penting yang perlu ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya.
(3)   Game (permainan)
            Permainan disusun untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa dan biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi yang disampaikan pada saat presentasi kelas dan latihan lainnya. Permainan dalam pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat berupa permainan yang mudah dikenal.
(4)   Turnamen
  Turnamen adalah sebuah struktur dimana permainan berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau ahir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok dengan lembar kegiatan. Dalam turnamen masing-masing siswa mewakili tim yang berbeda. Kompetisi yang seimbang ini memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka, jika mereka melakukan yang terbaik. Setelah turnamen selesai maka dilakukan penilaian.
(5)   Team recognize
      Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim akan mendapatkan sertifikat penghargaan apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Tim akan mendapatkan julukan”Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata skor mencapai 40-45 dan “ Good Team” apabila rata-rata skor 30-40
Langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament adalah
   (1) Buatlah kelompok siswa secara heterogen dengan jumlah anggota 4 hingga 5 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan.
   (2) Siapkan meja turnamen secukupnya, misalkan 5 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang memiliki kemampuan yang setara, meja turnamen satu diisi oleh siswa dengan kemampuan tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya  sampai meja ke x di tempati oleh siswa yang memiliki kemampuan terendah dari tiap kelompok. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu sesui dengan kesepakatan kelompok.
   (3) Pelaksanaan turnamen setiap siswa mengambil satu kartu pertanyaan dan satu siswa lagi memegang kartu jawaban, siswa yang memegang kartu soal berhak menjawab,apabila jawabannya salah maka pertanyaan akan dilempar pada siswa selanjutnya. Apabila jawabannya benar dan sesuai dengan kartu jawaban maka kartu tersebut dapat disimpan oleh siswa dan mendapatkan poin.begitu seterusnya hingga waktu yang ditentukan habis.
   (4) Setelah turnamen selesai maka dilakukan penilaian,tiap anggota kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menghitung perolehan poin yang didapat dari tiap anggota kelompok kemudian di akumulasikan.
   (5) Kelompok yang memperoleh poin tertinggi akan mendapat penghargaan berupa predikat great team, best team dan good team.
   (6) Pada pertemuan berikutnya guru melakukan bumping yaitu pergeseran tempat duduk pada saat turnamen. Anggota kelompok yang pada saat turnamen mendapat poin terbanyak akan naik tingkat. (Suyatno.2009 :55-56)

Post a Comment

0 Comments