Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu
tipe model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai
tutor sebaya, mengandung unsur bermain yang bisa menggairahkan semangat belajar
dan mengandung penguatan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang
dalam pembelajaran model kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar
dengan suasana yang menyenangkan disamping menumbuhkan tanggung jawab,
kejujuran, kerja sama,persaingan sehat dan keterlibatan siswa dalam belajar.
Menurut
slavin (2010, 166:167) terdapat lima komponen utama dalam pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu :
(1) Presentasi kelas atau pengamatan langsung
Presentasi kelas digunakan guru untuk
memperkenalkan materi pelajaran dengan pengajaran langsung atau diskusi ataupun
presentasi audiovisual. Guru membagi kelompok siswa serta menyebutkan
konsep-konsep yang harus dipelajari, memberikan cerita singkat untuk
pendahuluan mengenai materi yang akan diajarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedaan presentasi kelas dengan pembelajaran biasa adalah presentasi kelas
difokuskan pada unit TGT, hal ini mengandung arti bahwa siswa harus memberikan
perhatian penuh pada saat presentasi kelas karena akan sangat membantu
mereka menjawab soal-soal pada saat
kompetisi dalam permainan berlangsung.
(2)
Belajar Kelompok
Tim terdiri
dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal
kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini
adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar dan lebih
khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya dalam kompetisi yang akan
dilakukan dalam sebuah permainan. Setelah guru menyampaikan materinya, tim
berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Pembelajaran
tim sering melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban,
dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat
kesalahan. Pada model pembelajaran Teams
Games Tournament ini poin penting yang perlu ditekankan adalah membuat
anggota tim melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya.
(3)
Game
(permainan)
Permainan disusun untuk menguji
pengetahuan yang dicapai siswa dan biasanya disusun dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi yang disampaikan pada saat
presentasi kelas dan latihan lainnya. Permainan dalam pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament dapat
berupa permainan yang mudah dikenal.
(4) Turnamen
Turnamen
adalah sebuah struktur dimana permainan berlangsung. Biasanya berlangsung pada
akhir minggu atau ahir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan
tim telah melaksanakan kerja kelompok dengan lembar kegiatan. Dalam turnamen
masing-masing siswa mewakili tim yang berbeda. Kompetisi yang seimbang ini
memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi
secara maksimal terhadap skor tim mereka, jika mereka melakukan yang terbaik.
Setelah turnamen selesai maka dilakukan penilaian.
(5) Team
recognize
Guru kemudian
mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim akan mendapatkan sertifikat
penghargaan apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Tim akan
mendapatkan julukan”Super Team” jika
rata-rata skor 45 atau lebih, “Great
Team” apabila rata-rata skor mencapai 40-45 dan “ Good Team” apabila rata-rata skor 30-40
Langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament adalah
(1) Buatlah kelompok
siswa secara heterogen dengan jumlah anggota 4 hingga 5 orang kemudian berikan
informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan.
(2) Siapkan meja
turnamen secukupnya, misalkan 5 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang
memiliki kemampuan yang setara, meja turnamen satu diisi oleh siswa dengan
kemampuan tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke x di tempati oleh siswa yang
memiliki kemampuan terendah dari tiap kelompok. Penentuan tiap siswa yang duduk
pada meja tertentu sesui dengan kesepakatan kelompok.
(3) Pelaksanaan
turnamen setiap siswa mengambil satu kartu pertanyaan dan satu siswa lagi
memegang kartu jawaban, siswa yang memegang kartu soal berhak menjawab,apabila
jawabannya salah maka pertanyaan akan dilempar pada siswa selanjutnya. Apabila
jawabannya benar dan sesuai dengan kartu jawaban maka kartu tersebut dapat
disimpan oleh siswa dan mendapatkan poin.begitu seterusnya hingga waktu yang
ditentukan habis.
(4) Setelah turnamen
selesai maka dilakukan penilaian,tiap anggota kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing
kemudian menghitung perolehan poin yang didapat dari tiap anggota kelompok
kemudian di akumulasikan.
(5) Kelompok yang
memperoleh poin tertinggi akan mendapat penghargaan berupa predikat great team, best team dan good team.
(6) Pada pertemuan
berikutnya guru melakukan bumping yaitu pergeseran tempat duduk pada saat
turnamen. Anggota kelompok yang pada saat turnamen mendapat poin terbanyak akan
naik tingkat. (Suyatno.2009 :55-56)
0 Comments