Temui Saya di Facebook

Pembelajaran Seni Musik

Khasanah (2011) Pembelajaran musik di sekolah dasar merupakan salah satu komponen pengajaran yang mendukung tercapainya pengembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya terutama anak SD yaitu untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa keindahan yang dimiliki murid melalui pengalaman dan penghayatan musik. Peningkatan rasa suka, penghargaan, dan tumbuhnya rasa musik (sense of music) lebih dipentingkan sebanding penekanan pada unsur-unsur musik sebagai materi pengajaran.

Pembelajaran musik di SD diberikan secara bertahap menurut tingkat perkembangan anak. Pembelajaran musik selalu memperhatikan bagian-bagian dari semua unsur musik, bahwa setiap lagu atau komposisi musik yang digunakan sebagai model atau media pembelajaran terbentuk dari unsur-unsur musik yang esensial sebagai kesatuan musik.
Pelaksanaan pembelajaran selalu memperhatikan pertambahan kemampuan, perkembangan sikap estetis, dan ketrampilan musik secara berangsur menurut tata urutan yang logis dengan memperhatikan kesenangan dan keterpaduan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Pembelajaran dapat berlangsung jika di dalamnya terdapat interaksi yang baik antara guru dan siswa. Siswa tersebut berasal dari berbagai latar belakang keluarga, masyarakat, terutama perbedaan individual yang sangat unik. Interaksi terjadi jika guru mampu mengenal, memahami, menerima siswa apa adanya dan bertindak sesuai dengan keadaan masing-masing individu siswa. Siswa yang berada pada lingkungan klasikal, akan mudah lebih tumbuh rasa musiknya disbanding siswa yang tinggal pada masyarakat atau keluarga yang awam.
Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan pembelajaran musik di SD dengan baik, guru harus memiliki pengetahuan mengenai bagaimana membelajarkan musik pada anak SD, memiliki rasa suka pada musik, kemauan yang tinggi untuk mengajarkan pada anak, pemahaman bahwa pembelajaran musik mengutamakan tumbuhnya rasa musik, seperti: rasa irama, rasa nada, harmonisasi, kesukaan , penghayatan musik. Pembelajaran musik dilaksanakan melaluai kegiatan pengalaman musik yang senantiasa berkenaan dengan bunyi. Untuk itu idealnya musik mempunyai tempat yang terpisah agar tidak mengganggu kelas yang lain.
Khasanah (2011) belajar musik melalui pengalaman musik memerlukan alat musik aktif. Alat musik aktif berupa alat-alat musik yang dapat dimainkan, sedangkan alat musik pasif, misalnya: tape recorder, VCD. Alat musik pasif efektif untuk pengembangan rasa tetapi kurang tepat untuk pengembangan keterampilan, maka praktek langsung berbagai kegiatan pengalaman musik sangat mutlak, misalnya: bergerak sesuai gerak musik, bernyanyi, menulis, membaca, bermain musik, improvisasi, dan kreativitas.
Pembelajaran musik sebaiknya selalu disesuaikan dengan subjek didik, sehingga pembelajaran seni musik juga disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, kesukaan siswa, dan karakteristik masing-masing individu, siswa sekolah dasar belajar melalui cara-cara informal, nyata dalam kehidupan sehari-hari, langsung, dikemas dalam situasi informil, praktis dan bermakna. Keadaan demikian belajar musik melalui pengalaman musik merupakan salah satu alternatif yang memberi jalan kemudahan bagi siswa.
Pengalaman musik dimanfaatkan untuk memupuk pengetahuan, apresiasi, sekaligus mengembangkan keterampilan, sehingga mendorong kegiatan siswa kehausan siswa untuk mengungkapkan ekspresinya secara kreatif estetis. Pembelajaran musik juga dipengaruhi oleh karakteristik musik atau kajian yang akan dibahas, kemampuan dan kemauan guru serta murid, tersedianya berbagai media, hakikat pembelajaran musik bagi anak. Mengenai pembelajaran musik di SD dapat diketahui bahwa pembelajaran musik adalah kegiatan aktif dalam pengalaman musik. Pembahasan unsur-unsur musik disampaikan bersamaan dengan kegiatan pengalaman musik dengan cara alamiah bernyanyi, bermain, bergerak, dan analisis lagu model jika kajian teoritis, sehingga akan lebih mudah untuk dimengerti siswa SD.
Karakteristik Seni Musik di SD
Menurut Piaget dalam Rifa’i (2009: 29), perkembangan mental anak sekolah dasar (7-11 tahun)  berada pada tingkat operasional konkret atau nyata. Pada tahap ini anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda konkret. Pada tahap ini, setiap pembelajaran hendaknya menggunakan benda konkret sebagai media atau alat peraga yang digunakan untuk mencapai tingkat pemahaman siswa terhadap suatu konsep pembelajaran, seperti pendapat yang dikemukakan oleh Prihandoko (2006: 4), yakni siswa akan mampu memahami suatu konsep jika mereka memanipulasi benda-benda konkret.
Khasanah (2011) perkembangan anak dari sejak lahir sampe dewasa yaitu meliputi kecerdasan, emosi, dan perkembangan tubuh. Dalam kaitanya dengan pembelajaran di SD dalam penggunaan media alat musik ritmis dan melodis dalam mengenal alat musik ritmis dan melodis yaitu karakteristik musik anak.
Musik untuk anak harus disesuaikan dengan karakteristik  anak-anak. Karakteristik musik anak dapat ditemukan pada setiap aspek musik, seperti aspek bunyi, nada, ritme, tempo, dan dinamika, serta ekspresi dan bentuk musik. Berikut karakteristik yang sebaiknya muncul dalam karakteristik musik anak: (1) Musik sesuai dengan keinginan dan menyatu dengan keseharian anak. (2) Ritme musik dan melodi pendek sehingga mudah diingat anak. (3) Melalui musik anak diberi kesempatan untuk berekspresi.

DAFTAR ISI
Khasanah, K. 2011. Pembelajaran Musik di SD http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/03/pembelajaran-musik.di-sd/. (diunduh 26/12/11)

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS

Post a Comment

0 Comments