Khasanah (2011)
Pembelajaran musik di sekolah dasar merupakan salah satu komponen pengajaran
yang mendukung tercapainya pengembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya
terutama anak SD yaitu untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa
keindahan yang dimiliki murid melalui pengalaman dan penghayatan musik.
Peningkatan rasa suka, penghargaan, dan tumbuhnya rasa musik (sense of music) lebih dipentingkan
sebanding penekanan pada unsur-unsur musik sebagai materi pengajaran.
Pembelajaran musik di
SD diberikan secara bertahap menurut tingkat perkembangan anak. Pembelajaran
musik selalu memperhatikan bagian-bagian dari semua unsur musik, bahwa setiap
lagu atau komposisi musik yang digunakan sebagai model atau media pembelajaran
terbentuk dari unsur-unsur musik yang esensial sebagai kesatuan musik.
Pelaksanaan
pembelajaran selalu memperhatikan pertambahan kemampuan, perkembangan sikap
estetis, dan ketrampilan musik secara berangsur menurut tata urutan yang logis
dengan memperhatikan kesenangan dan keterpaduan dengan kehidupan siswa
sehari-hari. Pembelajaran dapat berlangsung jika di dalamnya terdapat interaksi
yang baik antara guru dan siswa. Siswa tersebut berasal dari berbagai latar
belakang keluarga, masyarakat, terutama perbedaan individual yang sangat unik.
Interaksi terjadi jika guru mampu mengenal, memahami, menerima siswa apa adanya
dan bertindak sesuai dengan keadaan masing-masing individu siswa. Siswa yang
berada pada lingkungan klasikal, akan mudah lebih tumbuh rasa musiknya
disbanding siswa yang tinggal pada masyarakat atau keluarga yang awam.
Oleh karena itu, untuk
dapat melaksanakan pembelajaran musik di SD dengan baik, guru harus memiliki
pengetahuan mengenai bagaimana membelajarkan musik pada anak SD, memiliki rasa
suka pada musik, kemauan yang tinggi untuk mengajarkan pada anak, pemahaman
bahwa pembelajaran musik mengutamakan tumbuhnya rasa musik, seperti: rasa
irama, rasa nada, harmonisasi, kesukaan , penghayatan musik. Pembelajaran musik
dilaksanakan melaluai kegiatan pengalaman musik yang senantiasa berkenaan
dengan bunyi. Untuk itu idealnya musik mempunyai tempat yang terpisah agar
tidak mengganggu kelas yang lain.
Khasanah (2011)
belajar musik melalui pengalaman musik memerlukan alat musik aktif. Alat musik
aktif berupa alat-alat musik yang dapat dimainkan, sedangkan alat musik pasif,
misalnya: tape recorder, VCD. Alat musik pasif efektif untuk pengembangan rasa
tetapi kurang tepat untuk pengembangan keterampilan, maka praktek langsung
berbagai kegiatan pengalaman musik sangat mutlak, misalnya: bergerak sesuai
gerak musik, bernyanyi, menulis, membaca, bermain musik, improvisasi, dan
kreativitas.
Pembelajaran musik
sebaiknya selalu disesuaikan dengan subjek didik, sehingga pembelajaran seni
musik juga disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, kesukaan siswa, dan
karakteristik masing-masing individu, siswa sekolah dasar belajar melalui
cara-cara informal, nyata dalam kehidupan sehari-hari, langsung, dikemas dalam
situasi informil, praktis dan bermakna. Keadaan demikian belajar musik melalui
pengalaman musik merupakan salah satu alternatif yang memberi jalan kemudahan
bagi siswa.
Pengalaman musik
dimanfaatkan untuk memupuk pengetahuan, apresiasi, sekaligus mengembangkan
keterampilan, sehingga mendorong kegiatan siswa kehausan siswa untuk
mengungkapkan ekspresinya secara kreatif estetis. Pembelajaran musik juga
dipengaruhi oleh karakteristik musik atau kajian yang akan dibahas, kemampuan
dan kemauan guru serta murid, tersedianya berbagai media, hakikat pembelajaran
musik bagi anak. Mengenai
pembelajaran musik di SD dapat diketahui bahwa pembelajaran musik adalah
kegiatan aktif dalam pengalaman musik. Pembahasan unsur-unsur musik disampaikan
bersamaan dengan kegiatan pengalaman musik dengan cara alamiah bernyanyi,
bermain, bergerak, dan analisis lagu model jika kajian teoritis, sehingga akan
lebih mudah untuk dimengerti siswa SD.
Karakteristik Seni Musik di SD
Menurut
Piaget dalam Rifa’i (2009: 29), perkembangan mental anak sekolah dasar (7-11
tahun) berada pada tingkat operasional
konkret atau nyata. Pada tahap ini anak mampu mengoperasionalkan berbagai
logika, namun masih dalam bentuk benda konkret. Pada tahap ini, setiap pembelajaran
hendaknya menggunakan benda konkret sebagai media atau alat peraga yang
digunakan untuk mencapai tingkat pemahaman siswa terhadap suatu konsep
pembelajaran, seperti pendapat yang dikemukakan oleh Prihandoko (2006: 4),
yakni siswa akan mampu memahami suatu konsep jika mereka memanipulasi
benda-benda konkret.
Khasanah (2011) perkembangan
anak dari sejak lahir sampe dewasa yaitu meliputi kecerdasan, emosi, dan
perkembangan tubuh. Dalam kaitanya dengan pembelajaran di SD dalam penggunaan
media alat musik ritmis dan melodis dalam mengenal alat musik ritmis dan
melodis yaitu karakteristik musik anak.
Musik
untuk anak harus disesuaikan dengan karakteristik anak-anak. Karakteristik musik anak dapat
ditemukan pada setiap aspek musik, seperti aspek bunyi, nada, ritme, tempo, dan
dinamika, serta ekspresi dan bentuk musik. Berikut karakteristik yang sebaiknya
muncul dalam karakteristik musik anak: (1) Musik sesuai dengan keinginan dan
menyatu dengan keseharian anak. (2) Ritme musik dan melodi pendek sehingga mudah
diingat anak. (3) Melalui musik anak diberi kesempatan untuk berekspresi.
DAFTAR ISI
Khasanah, K. 2011. Pembelajaran
Musik di SD http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/03/pembelajaran-musik.di-sd/.
(diunduh 26/12/11)
0 Comments