A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Solihatin (2008: 4)
pembelajaran kooperatif merupakan suatu
sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam
struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok itu sendiri. Pembelajaran kooperatif
juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana
kebersamaan diantara sesama anggota kelompok.
Menurut Isjoni (2010: 12)
pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan jumlah siswa sebagai
anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan
tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling
membantu untuk memahami materi pelajaran.
Dyson (2001: 28) mengemukakan
pengertian kooperatif learning adalah sebagai berikut.
Cooperative learning is a way of thinking about and implementing physical
education that leads to improvements in both teaching and learning. It is
defined as small-group instruction and practice that uses positive student
interactions as a means of achieving instructional goals. Student work as
heterogeneous teams in an inclusive learning environment, with each student’s
contribution needed for team goal achievement. Any physical education content
can be taught using cooperative learning (Dyson, Ben, And Steve Grineski. “Using Cooperative Learning Structures in Physical Education,
Recreation & Dance 72.2 (2001: 28). Gale Education, Region and Humanities
Lite Package. Web.23 Dec. 2011).
Definisi tersebut menjelaskan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah cara berpikir tentang pendidikan fisik yang
penerapannya diarahkan untuk pengembangan dalam pengajaran dan pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif tersebut dibagi dan diarahkan dalam kelompok kecil
dimana murid saling berinteraksi untuk mencapai tujuan instruksional. Siswa
bekerja pada kelompok yang beragam di dalam lingkungan belajar, dimana dukungan
tiap siswa dibutuhkan untuk keberhasilan kelompok. Banyak isi pendidikan fisik
dapat diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif.
Cooper (1999) dalam Asma (2006: 11)
menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang
melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk
mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama, sambil bekerjasama
belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial. Anggota-anggota
kelompok memiliki tanggung jawab dan saling bergantung satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama. Pembelajaan kooperatif tidak sama dengan sekedar dalam
belajar kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan
pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas
lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran
efektif yaitu pembelajaran yang mempunyai ciri-ciri: (1) memudahkan siswa
belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan
cara hidup serasi dengan sesama, (2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan
diakui oleh mereka yang berkompeten menilai (Suprijono 2011: 58).
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan
secara berkelompok dengan tingkat kemampuan yang berbeda untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan guru dengan cara bekerjasama antar siswa dalam tiap
kelompok.
B. Tujuan Pembelajaran
Kooperatif
Menurut Asma (2006: 12) pengembangan
pembelajaran kooperatif bertujuan untuk pencapaian hasil belajar, penerimaan
terhadap perbedaan individu, pengembangan keterampilan sosial. Masing-msing
tujuan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Hasil belajar dalam pembelajaran
kooperatif tidak hanya mencapai tujuan dalam akademik saja tetapi bertujuan
untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Hasil belajar
dalam pembelajaran kooperatif ini yaitu memberikan keutungan bagi siswa yang
bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas akademik, baik kelompok bawah maupun
kelompok atas. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok
bawah. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas akan meningkatkan
kemampuan akademiknya karena memberi palayanan sebagai tutor kepada teman
sebaya yang membutuhkan pemikiran lebih dalam tentang materi tertentu.
Penerimaan Terhadap Perbedaan
Individu. Menurut Goldon Allport dalam Asma (2006 : 13) bahwa model pembelajaran kooperatif ialah penerimaan yang luas terhadap orang
yang berbeda menurut ras, budaya, tingkat sosial, kemampuan maupun ketidakmampuan.
Pembelajaran kooperatif ini memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar
belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantungan satu sama lain atas
tugas-tugas bersama dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif,
serta belajar untuk menghargai satu sama lain.
Tujuan ketiga dari pembelajaran
kooperatif ialah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan
kolaborasi. Selain unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit,
model ini sangat membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama.
C. Unsur-unsur Dasar
Pembelajaran Kooperatif
Lungren dalam Trianto (2007:47)
menyebutkan bahwa unsur-unsur dasar yang perlu ditanamkan kepada siswa dalam
pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Para siswa harus memiliki persepsi
sama bahwa mereka ”tenggelam” atau “berenang” bersama, 2) Para siswa memiliki
tanggung jawab terhadap tiap siswa lain dalam kelompoknya, di samping tanggung
jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi, 3) Para
siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama, 4)
Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok, 5) Para siswa berbagi
kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerjasama selama
belajar, 6) Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
DAFTAR ISI
Asma,
Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif.
Jakarta : Depdiknas.
Dyson,
Ben, And Steve Grineski. “Using Cooperative Learning Structures in Physical
Education.” JOPERD—The Journal of
Physical Education, Recreation & Dance 72.2 (2001 : 28). Gale Education, Religion and Humanities Lite
Packgage. http://go.galegroup.com/ps/i.do?id=GALE%7CA71202668&v=2.1&u=ptn042&it=r&p=GPS&sw=w. Web. 23 Dec. 2011.
Isjoni. 2010. Cooperative Learning: Efektivitas
Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta
Solihatin, Etin &
Raharjo. 2008. Cooperative Learning :
Analisis Model Pengembangan IPS. Jakarta : Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
0 Comments